Simpang siur atas meninggalnya Pdt. Yeremia Zanambani akibat luka tembah masih menjadi misteri. Pihak TNI membantak yang mengatakan, oknum TNI yang melakukannya dan menuding Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) sebagai pelakunya. Pdt. Yeremia Zanambani ditemukan tewas Minggu, 20 Septembar 2020, pagi hari disekitar kandang babi miliknya yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya di Klasis Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Malam sebelumnya ditemukan tewas, masyarakat mendengar suara tembakan.
Pdt. Yeremia Zanambani dikenal sebagai tokoh masyarakat suku Moni ydan juga melayani di Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) yang menjadi anggota Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili Indonesuia (PGLII). Menanggapi kesimpangsiuran informasi yang berkembang di media masa dan media sosial, PGLII dalam pernyataan persnya, menyesalkan peristiwa penembakan yang dialami Pdt. Yeremia Zanambani dan mneyatakan duka mendalam bagi keluarga dan umat yang ditinggalkan.
Dalam siaran pers PGLII yang ditandatangani Pdt. DR. Ronny Mandang, M.Th Ketua Umum dan Pdt. Tommy Lengkong, M.Th. Sekretaris Umum, mendorong pemerintah untuk segera membentuk tim investigasi dengan melibatkan berbagai lembaga dan elemen masyarakat sehingga proses hukum dalam penyelesaian kasus penembakan Pdt. Yeremia Zanambani dapat berlangsung transparan dan komperhensif.
“Menyesalkan berbagai tindak kekerasan yang terus berlangsung di Papua yang mengakibatkan korban, termasuk tokoh agama Kristen, terus berjatuhan, hal mana berpotensi korosif bagi masyarakat serta negara secara keseluruhan. PGLII mendukung segala bentuk upaya bina kerukunan yang dikerjakan pemerintah, tokoh agama serta masyarakat sipil guna menciptakan suasana yang kondusif bagi kehidupan bersama yang berkemajuan dalam persaudaraan dan penghormatan yang tulus atas tradisi, adat dan relijiusitas historis masyarakat Papua. Mengajak seluruh umat Kristiani untuk berdoa bagi hadirnya kesejahteran serta kedamaian yang lestari di Papua.”
Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) juga menyesalkan penembakan yang terus terjadi di Tanah Papua. Dalam siaran pesnya, PGI mendapat laporan dari GKII dan pemberitaan media local yang menyebutkan, penembakan penembakan tersebut diduga dilakukan oleh aparat TNI yang sedang melakukan tugas operasi militer, sementara media nasional memberitakan bantahan pihak TNI, dan menyebut pelaku penembakan adalah KKB.
“Atas peristiwa ini, PGI telah telah menyurati Presiden Republik Indonesia, Kapolri dan Panglima TNI untuk mengusut tuntas kasus ini dengan membawanya ke ranah hukum. Untuk menghindari saling tuduh, sebagaimana sudah terjadi, kami mengusulkan dibentuknya Tim Investigasi yang independen.”
Agar proses investigasi berjalan transparan, PGI meminta pemerintah untuk melibatkan lembaga adat dan gereja di Papua. “Penembakan terhadap tokoh agama sebelumnya juga terjadi di Paniai dan Nduga. Harus dihentikan segala bentuk kekerasan di Papua yang membawa korban, baik rakyat sipil maupun aparat keamanan.”
Semasa hidupnya, Pdt. Yeremia Zanambani dikenal sebagai tokoh agama yang luar biasa. Penginjil yang setia dan berintergritas. Sebelumnya, almarhum menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Moni sehingga semakin banyak suku Moni yang mengikuti dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.