Penebusan adalah metode penyelamatan dengan membayar suatu harga. Yesus dengan darah-Nya yang berharga di atas kayu salib telah menebus kita. Peristiwa “Salib Kristus” ini adalah puncak dari rentetan sejarah penyelenggaraan Allah yang tidak terputus sejak setelah kejatuhan manusia untuk menyelamatkan umat pilihan-Nya. Seluruh sejarah ini dibentangkan lewat buku-buku Seri Sejarah Penebusan.
Seminar buku Seri Sejarah Penebusan telah dilaksanakan di lebih dari 18 negara di seluruh dunia. Antara lain: Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris, Cina, Jerman, Rusia, dan Bangladesh serta Indonesia. Seminar buku Sejarah Penebusan Seri pertama berjudul “Silsilah di Kitab Kejadian” diselenggarakan di Dyandra Convention Center Surabaya, Jawa Timur (11/10).

Seminar tersebut diadakan oleh Yayasan Damai Sejahtera Utama, bekerja sama dengan BAMAG Jawa Timur, PGS Kota Surabaya, PGLII Kota Surabaya, dan PGPI Kota Surabaya. Sebanyak dua ribu peserta hadir. Mereka dari berbagai denominasi. Banyak pula STT yang hadir, seperti STAS Deu, Sola Gratia, Exelcius, STTI, Happy Family, Sabda Alam, Tabernakel, dan STT Amadeus.
Pada seminar tersebut, Pdt. Dr. Phillip Lee selaku pembicara utama memaparkan bahwa seringkali ketika membaca Alkitab, orang melewatkan bagian silsilah begitu saja. Padahal di dalamnya terkandung rahasia Allah yang menakjubkan. Tuhan memadatkan seluruh sejarah penebusan yang telah berlangsung sejak Adam sampai kedatangan Yesus Kristus ke dalam silsilah. Buku Silsilah di Kitab Kejadian membahas silsilah Adam sampai kepada Abraham.
“Dari silsilah ini, yang Tuhan paling tekankan adalah pewarisan iman,” ujar Pdt. Dr. Phillip Lee. Adam mati di usia 930 tahun ketika Lamekh generasi kesembilan dari Adam berusia 56 tahun. Kita bisa mengetahui Adam diberkati dengan umur panjang demi terus mewariskan iman kepada keturunan-keturunannya. Pewarisan iman tampak dari penamaan Nuh oleh Lamekh. Nuh artinya Sabat atau istirahat. Lamekh menamai anaknya Nuh demikian karena Lamekh mengharapkan istirahat dari tanah yang dikutuk Tuhan. Kutukan terhadap tanah terjadi di Taman Eden. Dan, hanya Adam yang tahu. Peristiwa ini diketahui Lamekh dari Adam. “Maka saudara jika mau berumur panjang, ajarkan firman Tuhan,” ajak Pdt. Phillip Lee.
Buku Seri Sejarah Penebusan di tulis oleh Pdt. Abraham Park, D.Min., D.D. dan diterjemahkan oleh Pdt. Youn Doo Hee. Selama tiga tahun enam bulan dan tujuh hari, penulis berdoa dan membaca Alkitab di atas Gunung Jiri, Korea. Penulis bertahan hidup sendirian, dengan hanya makan beras yang direndam dengan air. Ia terus berdoa dan membaca Alkitab dan mulai menulis draft buku seri Sejarah Penebusan. Ketika kehabisan kertas, ia menulis menggunakan daun kudzu. Pdt. Abraham telah membaca Alkitab lebih dari 1.800 kali.
Total ada dua belas buku dalam Seri Sejarah Penebusan. Buku-buku tersebut telah diterjemahkan dalam 18 bahasa. Sepuluh buku telah diterbitkan dalam bahasa Korea dan enam buku telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. (Retta)