INSPIRASI-ID, Jakarta – Nafiri Allah Terakhir ~ NAT membuka layanan film rohani by zooming bagi berbagai gereja, lembaga, STT, Sekolah & komunitas Kristen. Tersedia beragam judul film untuk beragam penonton.
Natal segera tiba. Namun, kali ini kita tidak bisa merayakan seperti biasanya. Dengan kasus Covid-19 yang makin meningkat, penting untuk setiap umat mengurangi aktivitas di luar rumah. Namun, suasana keakraban bisa tetap terjalin bersama keluarga. Salah satunya dengan nonton film di rumah (Watching Film from Home/WFH).
Dalam rangka menyambut Natal 2020 yang berbeda kali ini, Nafiri Allah Terakhir (NAT) memberikan layanan film rohani melalui zoom. Ada dua film klasik, yaitu: Toymaker’s Dream ~ It Just A Dream Until You Believe dan A Christmas Carol ~ And The Spirit Of Christmas.Bagaimana ceritanya? Berikut ini sinopsisnya.
Toymaker’s Dream ~ It Just A Dream Until You Believe

The Masterpiece – A Toymaker’s Dream merupakan pertunjukan panggung ala Broadway, menggabungkan ketrampilan dan ketepatan di dukung beberapa teknologi tercanggih saat itu. Pertunjukan ini dimainkan oleh sekitar 30 seniman professional dan teknisi multitalenta.
Pertunjukan The Masterpiece – A Toymaker’s Dream pertama kali dipentaskan tahun 1978 oleh sekelompok siswa dari Sekolah Menengah Chesworth di Horsham, Inggris. Drama itu sukses luar biasa sehingga Colin Harbinson, sang kepala sekolah yang juga menjabat sebagai direktur School of Arts YWAM (Youth With A Mission) mengembangkan drama itu untuk teater dan kegiatan penjangkauan dengan pemain professional. Setahun kemudian tampil di Italia dengan pemeran dewasa. Sejak itu terus dikenal luas di seluruh Eropa Barat.
Pagelaran seni Toymaker’s Dream ini sudah dipentaskan di lebih dari 60 negara di dunia disaksikan oleh belasan juta orang. Mempunyai jadwal kegiatan yang sangat padat, kadang pentas 150 kali dalam 11 bulan.
Mimpi yang Patut Dipercaya
Kisah dalam Toymaker’s Dream diawali dengan penciptaan alam semesta dan terjadinya pemberontakan oleh pangeran kegelapan di surga.
Sang Pembuat Boneka mengajak puteranya untuk membuat boneka yang serupa dan segambar dengan dirinya. Boneka-boneka itu dijadikan raja di tanah impian dan si pembuat boneka rindu bermain bersama bonekanya.
Namun, pangeran kegelapan beserta kawan-kawannya ingin menggagalkan rencana si pembuat boneka dan menguasai semua boneka ciptaannya.Boneka pertama dan kedua tergoda oleh bujuk rayu pangeran kegelapan, jatuh dalam dosa sehingga menghancurkan semua ciptaan lainnya.
Sejak itu, boneka pertama dan kedua diusir keluar dari tanah impian. Mereka kehilangan semua kemuliaannya dan hidup terpisah dari si pembuat boneka.
Sang pembuat boneka terus menciptakan boneka-boneka baru, tetapi pangeran kegelapan menguasai semua boneka dan membangkitkan penindas.Tak ada lagi rasa damai, ketenangan dan suka cita selain penderitaan, sakit penyakit, kesengsaraan dan duka cita.
Boneka-boneka itu berusaha dengan berbagai cara untuk bebas dari cengkraman pangeran kegelapan, mencari solusi dari semua permasalahan yang ada ke semua penjuru, tapi tak ada jalan keluar.
Sang pembuat boneka melihat dari kejauhan penderitaan yang dialami boneka-boneka buatan tangannya. Karena kasihnya yang besar, akhirnya ia mengirimkan putra tunggalnya untuk menyelamatkan boneka-boneka ciptaannya.
Pangeran kegelapan, sipenindas dan semua boneka tidak mengetahui misi rahasia yang diemban sang putera. Melalui boneka-boneka yang sudah dikuasainya, pageran kegelapan dan kawan-kawannya justru menangkap, menyiksa dan menyalibkan sang putera sampai mati.
Satu hal yang tidak diduga oleh pengeran kegelapan adalah sang putera yang sudah meninggal dan dikubur ternyata tiga hari kemudian bangkit dari kematian.
Sang putera telah mengalahkan kematian, merebut kunci alam maut dan akhirnya membelenggu pangeran kegelapan, dengan cara itu sang putera bisa membebaskan semua boneka.
Sekarang semua boneka sudah beroleh jalan untuk kembali pada sang pembuat boneka yang mengasihi mereka. Kemerdekaan ini bisa terjadi jika boneka-boneka itu mau percaya. Kisah ini memang hanya mimpi sampai Anda mempercayainya.
A Christmas Carol ~ And The Spirit Of Christmas

Film A Christmas Carol diadopsi dari novel sastra karya Charles Dickens, penulis ternama Eropa abad ke-19. Charles Dickens lahir tahun 1812 dari keluarga kelas menengah yang sering mengalami kesulitan keuangan. Kondisi sosial masyarakat Eropa pada waktu itu sedang mengalami depresi hebat akibat kemiskinan dan ketidakpastian ekonomi saat itu.
Film A Christmas Carol merupakan karya untuk membuka hati penonton terhadap mereka yang dalam kekurangan dan berjuang untuk bertahan hidup di anak tangga yang lebih rendah. Memiliki pesan untuk membangkitkan tanggung jawab sosial, mendorong kebajikan praktis, dan memperingatkan bahaya apabila masyarakat miskin terus berkembang tak terkendali.
Cerita 5 Babak
Kisah A Christmas Carol terdiri dari 5 babak. Babak pertama dibuka pada Malam Natal yang suram dan dingin di London, tujuh tahun setelah kematian Jacob Marley, mitra bisnis Ebenezer Scrooge.
Ebenezer Scrooge ialah pengusaha amat kikir yang hidup di London. Ia djuluki “Gober” karena pelit dan egois, tidak punya belas kasihan,mencengkeram hidup orang lain dan tamak harta. Hidupnya hanya untuk mencari dan menumpuk uang bagi dirinya sendiri. Ia tega menekan Bob Cratchit pegawainya, agar terus bekerja keras tapi dengan gaji rendah.
“Gober” tua ini tidak menyukai Natal yang ia anggap hanya sebagai pemborosan. Ia menolak undangan makan malam bersama family dari keponakannya Fred. Ia tidak mau memberi sumbangan untuk menyediakan makanan dan selimut pemanas bagi orang miskin dan dengan enggan Ebenezer hanya memberikan 1 hari libur untuk Bob merayakan Natal bersama keluarganya.
Suatu malam “Gober” bermimpi. Ia dikunjungi oleh arwah Marley rekan bisnisnya. Marley memberi tahu bahwa ia masih diberi satu kesempatan untuk menghindari nasib yang sama dengan dirinya: Gober akan dikunjungi oleh tiga roh yang akan memberinya pelajaran kehidupan, dan ia harus merespon dengan benar atau dihukum.
Setelah melewati mimpi panjang yang mendebarkan, pagi hari Natal itu Gober terbangun sebagai manusia baru yang berbeda dari hari sebelumnya. (Gie)