Berperan sebagai Agustina dalam film Laundy Show mengingatkan Gisella Anastasia pada masa kecilnya. Saat itu, Gisella membantu ibunya membuka jasa laundry. “Itu jasa mencuci baju rumahan yang dikelola Mama bersama saya. Saya membantu mengeringkan baju dan menyiasati agar tagihan listrik tidak membengkak. Semua dikerjakan manual. Saat ditawari film Laundry Show, saya terkenang masa-masa itu,” ungkapnya.
Karakter Agustina sendiri tidak jauh berbeda dari keseharian Gisel. Bedanya, Agustina anak dari pengusaha tajir yang ditentang oleh ayahnya karena impiannya menjadi pengusaha laundry dianggap tidak berkelas. Kendati banyak tantangan, akhirnya Agustina mendapat pengakuan dari sang ayah.
“Perjuangan itu tidak ada yang instan. Itu proses. Berusaha dengan segala macam naik turunnya. Dinikmati semaksimal mungkin. Tiap orang punya batasan sendiri-sendiri. Kalau bisa, yang namanya berjuang ya harusnya sampai akhir,” tandasnya.
Nah, berkaitan dengan Paskah yang menunjukkan perjuangan Kristus hingga akhir di atas salib demi umat manusia, Gisel punya pendapat sendiri. “Paskah buat aku, wah.. itu penebusan dosa ya. Jadi, semua kesalahan kita sudah dihapuskan oleh Tuhan. Kita jadi manusia baru. Ini menjadi semangat buat kita. Bahwa kita manusia bisa berbuat dosa, tapi bisa dimaafkan untuk berbuat benar lagi,” ujarnya. (Gie)