Pascasarjana Magister Pendidikan Universitas Kristen Indonesia
Guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar. Selain mendidik untuk membentuk sumber daya manusia, guru juga membantu karakter setiap murid yang diajarnya. Di tengah pandemi Civid-19, guru tetap harus melakukan tugas pelayanannya untuk mengajar. Melalui Webinar Nasional ‘KUAT Menjadi Guru Mencerdaskan SDM Berkualitas’ yang diselenggarakan Megister Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia, yang bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kristen Harapan Rantepao dengan melibatkan guru-guru dari berbagai jenjang di Toraja Utara.
Mengawali webinar nasional ini, Direktur Pascasarjana UKI Dr. Bintang Simbolon, M.Si., mengingatkan kembali empat kompetensi yang harus dimiliki guru. Ke empat kompetensi itu antara lain yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Menurut Bintang, keempat kompetensi harus dimiliki agar dapat mengembangkan potensi yang ada pada peserta didik sehingga menjadi individu yang berkualitas.
“Selain itu, guru harus dapat mengembangkan keempat potensi tesebut dengan kecerdasan intelektual, emosional dan religius. Melalui webinar progam pasca sarjana miliki tanggung jawab kepada masyarakat dalam pemikiran intelektual.”
Dosen Magister Pendidikan UKI, Dr. Dra. Mesta Limbong M.Psi., sebagai pembicara utama dalam webinar ini mengawali meterinya menjelaskan latar belakang judul dalam seminar ini. Pendidikan menjadi program unggulan pemerintah saat ini sebagai upaya meningkatkan sumber daya manusia. Untuk mewujudkan pendidikan yang baik, mesti mendapat dukungan baik dari dalam diri maupun luar. Menurut Mesta, guru, terkadang tidak mendapat dukungan sebagaimana mestinya.
“Yang menjadi isu-isu pendidikan nasional saat ini antara lain kualitas guru yang sering dipertanyakan. Kondisi ini kerap terjadi karena perubahan regulasi. Selain itu, perkembangan dan pemanfaatan teknologi membuat guru semakin tertinggal dari siswa ajar.”
Bagaimana dengan isu terkait proses belajar di SMK Harapan Rantepao? Terkait dengan kondisi saat itu, proses belajar di SMK Harapan Ratepao melaksanakan metode pembalajaran jarak jauh (PJJ) sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Dengan metode PJJ dengan bantuan teknologi menyebabkan perubahan perilaku belajar. Guru dituntut untuk dapat menguasai teknologi dengan cepat.
Dalam penjabaran KUAT dalam judul webinar ini, Mesta mengurai satu persatu huruf. K, dapat dijabarkan Karakter Kristus yang memberi kehidupan secarfa total untuk menjadi teladan dan contoh dalam kehidupan. Huruf U, dikembangkan sebagai unity, atau kesatuan. Sebagai pribadi yang memiliki karakter Kristus tentunya harus mampu memiliki kesatuan dengan orang lain. A, dalam pembahasan ini dapat dianalogikan dengan attitude, antusiasme. Selalu semangat dan memiliki sikap hidup yang ditampilkan dalam kepribadiannya. Dapat diamati orang lain dan dapat menjadi teladan. huruf T, dianalogikan dengan tekun, tertib. Tiga huruf yang telah dijelaskan sebelumnya, sangat berhubungan dengan huruf terakhir. Untuk dapat menjadi pribadi yang memiliki karakter, mau bekerjasama dengan orang lain, memiliki sikap dan tanggung jawab. Tanpa adanya ‘ke-tekun-an’ dalam melakukan berbagai kegiatan dalam hidup, akan sangat sulit diraih apa yang dimimpikan.
“Mewujudnyatakan karakter kristiani dalam pelayanan sebagai seorang guru dapat dimulai dengan hal sederhana yaitu melatih diri mengambil bagian untuk melakukan hubungan yang konsisten dengan aktivitas rohani, bertanggung jawab sebagai pribadi. Tetap mengupayakan pengembangan kompetensi diri dengan terus memotivasi diri,” ujar Mesta.
Guru menjadi agen perubahan bangsa dengan membentuk SDM yang berkualitas malalui jalur pendidikan. Kepala Sekolah SMK Harapan Rantepao Markus Sattu, S.Pd mengharapkan kegiatan ini dapat menjadi pengalaman sehingga guru memiliki semangat dalam proses belajar dan mengajar.
“Visi SMK Harapan Rantepao yaitu Terwujudnya lembaga pendidikan dan pelatihan profesional yang menghasilkan tamatan yang kompeten dibidangnya dengan berlandaskan kristiani dan budaya berkarakter bangsa. Visi ini hendaknya menjadi pemecut semangat para guru sebagai tenaga pengajar selalu terpanggil dalam tugas dan pelayanannya. Hendaknya kerjasama antara UKI dan SMK Harapan Rantepao turut meningkatkan kualitas dan pelayanan para guru.”