Kepasrahan sering dianggap sebagai ketidakberdayaan. Jelas hal ini keliru!
Kepasrahan bukan kekalahan, juga bukan ketakberdayaan. Yesus pasrah meminum cawan sang Bapa, setelah bergumul di Getsemane.
Kepasrahan bukanlah menyerah kalah kepada yang lebih kuat, melainkan penyerahan diri kepada kuasa yang melampaui diri kita yang serba terbatas ini.
Kepasrahan tidak untuk dipamerkan dan dibangga-banggakan. Tak ada kebanggaan yang dipertontonkan Yesus ketika menjalani siksa dan penderitaan-Nya.
Tanpa kepasrahan sulit untuk membayangkan Yesus mampu melewati siksa dan penderitaan-Nya. Kepasrahan adalah sumber kekuatan-Nya.
Kepasrahan, penyerahan diri-Nya, memampukan Yesus memasuki misteri yang paling mengerikan dan paling gelap: kematian.
Paskah adalah jawaban Allah atas kepasrahan dan penyerahan diri sang Anak Manusia.
Paskah adalah jawaban Allah untuk semua orang: kaya-miskin, besar-kecil, tua-muda, laki-laki-perempuan, sehat-sakit, mereka yang hidup di masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang… ketika berhadap-hadapan dengan berbagai beban dan pergumulan yang berat … dan yang menghantar kita kepada kepasrahan.
Paskah adalah jawaban Allah yang mengejutkan. Jawaban yang tak disangka-sangka datangnya.
Selamat menyambut Paskah. Mereka yang pasrah sempurna pada Allah. Mereka yang bersedia menyelami misteri Allah yang tak terkatakan. Merekalah yang akan mengalami jawaban-jawaban yang mengejutkan dari Allah.
Penulis : Pdt. Yusak Soleiman, Ketua STFT Jakarta
Sumber: Majalah INSPIRASI Indonesia