INSPIRASI-ID, Jakarta – Indonesia Education Partnership (IEP), Pemerintah Provinsi Papua, bersama Papua Language Institutute (PLI), secara resmi melakukan acara pelepasan 24 mahasiswa asal Papua sebagai penerima manfaat program beasiswa Siswa Unggul Papua (SUP). Acara perpisahan dan pelepasan para siswa yang akan berangkat studi ke Amerika ini berlangsung di Darmawangsa Hotel dan dikemas dengan apik (17/6).
Berbagai ungkapan apresiasi oleh para tokoh diselingi penampilan lagu dan tarian daerah khas Papua, dibawakan langsung oleh para siswa. Acara yang berlangsung meriah ini dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan.
Sejumlah tokoh dan tamu undangan yang hadir dalam pertemuan ini antara lain Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Heather Variava beserta sejumlah staf kedutaan Amerika, Kepala BPSDM Provinsi Papua Aryoko AF Rumaropen, Kepala Pusat Analisis Kebijakan dan Kinerja BAPPENAS RI Velix Vernandi Wanggai. Hadir pula Wakil Rektor Bidang Kerjasama Universitas Cendrawasih Dr. Fredrik Sokoy, Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso, anggota DPR RI seperti Yan P. Mandenas, Wilem Wandik, anggota DPD RI Yorrys Raweyai, anggota DPRP Christina Luluporo. Ada juga Ketua Lembaga Transformasi Papua Alex Ick, Managing Director of IEP dan Business Development of URI for Asia Brook David Rosse, Direktur Development Jogjasky Investment Philippe Clument, CEO dan Founder PLI Samuel Tabuni, Kepala Departemen Humas dan Media PLI Abdiel Fortunatus Tanias beserta Perwakilan PLI Jakarta Hendrik.
Beasiswa untuk Studi di Amerika
Program Beasiswa SUP diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Papua, di bawah kepemimpinan Gubernur Lukas Enembe. Seluruh mahasiswa yang akan diberangkatkan telah melewati berbagai proses persiapan dan pembinaan akademik maupun persiapan karakter, mental, dan spiritual melalui PLI kurang lebih selama 2 tahun terakhir di Jayapura. Para siswa tersebut setelah satu tahun pendidikan bahasa inggris, telah diterima sebagai mahasiswa di tiga universitas, yaitu Universitas of Rhode Island, Johnson & Wales University, dan Highline College. Sepanjang masa Covid-19 tahun 2020 para mahasiswa ini telah mengikuti kuliah jarak jauh secara daring.
Managing Director of IEP dan Business Development of URI for Asia Brook David Rosse dalam sambutannya memberikan gambaran umum dan proses studi yang akan berlangsung di setiap kampus di tiga universitas tujuan para peserta penerima program beasiswa SUP ini. Rosse berharap, dengan mengikuti program studi di Amerika ini, anak-anak Papua dapat dipersiapkan untuk dapat membantu dirinya, keluarganya, membantu masyarakat Papua, dan kelak membantu Indonesia.
Mewakili Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe, Kepala BPSDM Provinsi Papua Aryoko AF Rumaropen menyampaikan apresiasi sekaligus ungkapan terima kasih kepada PLI yang telah membekali para pemuda Papua penerima program SUP ini dengan ilmu pengetahuan dan kemampuan bahasa yang akan menjadi bekal bagi mereka untuk studi di Amerika. Ia juga mengungkapan terima kasih atas dukungan dari IEP, Pemerintah Pusat RI, dan Pemerintah Amerika Serikat yang telah turut mengambil bagian dalam mensukseskan program beasiswa ini.
Aryoko juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemprov Papua sedang menggodok PERDASUS berkaitan dengan program SUP ini. Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Pusat Analisis Kebijakan dan Kinerja BAPPENAS RI Velix Vernandi Wanggai dalam sambutannya. “PERDASUS ini turut kami dukung guna memastikan keberlanjutan program bantuan beasiswa pendidikan bagi putra putri Papua, meski telah berganti kepemimpinan di masa yang akan datang,” ujarnya.
Apresiasi
Sementara itu, Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Heather Variava dalam sambutannya menegaskan bahwa situasi pendemi ini telah membuat berbagai rencana mengalami perubahan, salah satunya proses kerja sama pendidikan antarnegara. Meski demikian, Variava menegaskan, pemerintah Amerika tidak akan menyerah karena pendemi ini, apalagi dalam rangka kerja sama pendidikan. Variava juga mengapresiasi kerja kolaborasi antara Pemprov Papua, PLI, IEP, serta dukungan dari pemerintah pusat dan berbagai elemen lainnya sehingga anak-anak Papua tersebut siap untuk diberangkatkan.
Apresiasi serupa juga diungkapkan oleh anggota DPRP Khristina Luluporo dan Anggota DPR RI Wilem Wandik dalam sambutan mereka. Demikian pula apresiasi dari President The University of Rhode Island David M. Dooley yang disampaikan secara langsung dari Rhode Island Amerika melalui zoom kepada seluruh tamu undangan. Sementara, President of Johnson & Wales University Marie Bernardo-Sousa menyampaikan sambutannya lewat video. Kedua pemimpin universitas di Amerika ini mengungkapkan rasa sukacitanya dapat bekerja sama memfasilitasi anak-anak asal Papua dan Indonesia secara umum untuk berkuliah di universitas mereka.
Pada akhir acara, CEO & Founder PLI Samuel Tabuni mengungkapkan bahwa ia sangat berterima kasih kepada Gubernur Lukas Enembe yang menunjuk PLI sebagai tempat untuk mempersiapkan penerima program SUP sebelum melanjutkan studi di luar negeri. Ungkapan terima kasih juga disampaikan atas dukungan dan apresiasi yang diberikan dari berbagai pihak dalam memastikan keberlangsungan program ini. Konsistensi dan komitmen kita untuk tetap bekerja sama mensukseskan program SUP ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan bagi generasi muda Papua merupakan hal yang sangat penting.
“Saya yakin Tuhan yang memilih adik-adik ini. Tuhan yang memberi visi, Tuhan juga yang akan menuntun mereka dalam proses studi di Amerika dan nantinya kembali membangun tanah Papua. Kami berharap ke depan bisa lebih banyak lagi yang belajar di luar negeri di negara mana saja. Papua berada di peringkat 34 sebagai provinsi yang paling tertinggal SDM-nya di Indonesia sejak integrasi hingga hari ini. Meski begitu, kami tidak tinggal diam, kami optimis dan berharap Pemprov Papua, pemerintah pusat, maupun pemerintah Amerika dapat terus meningkatkan kerja sama untuk mempersiapkan SDM Papua yang unggul, sehingga dapat berkontribusi membangun Papua, bangsa Indonesia dan bagi dunia,” tandas Samuel Tabuni. (Gie)