INSPIRASI-ID, Jakarta – Setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia. Tahun 2020 ini peringatan Hari HAM ke-72 dengan tema “Recover Better–Stand up for Human Rights”.
Sejarah Hari HAM
Sejarah peringatan Hari HAM Sedunia berawal dari kekejaman Perang Dunia ke-II (1939-1945) yang memberikan pelajaran penting bagi masyarakat dunia. Agar tragedi serupa tidak terulang kembali, Majelis Umum PBB menyepakati Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Draft awal DUHAM dirumuskan pada tahun 1947 oleh Anggota Komisi Umum PBB. Pada 10 Desember 1948, DUHAM diadopsi oleh Majelis Umum PBB. Deklarasi ini terdiri atas bagian pembukaan dan 30 pasal yang mengatur tentang HAM. Sebanyak 48 dari 58 negara anggota PBB menyatakan dukungan, 8 abstain, dan 2 tidak ikut voting.
Pada 10 Desember 1950 Majelis Umum PBB menerbitkan Resolusi 423 yang berisi imbauan agar semua negara anggota dan organisasi PBB untuk setiap tahunnya mengingat 10 Desember sebagai Hari HAM Internasional.
Berkenaan dengan HAM di Indonesia, “Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal HAM terus berupaya meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat yang berbasis HAM dengan menjunjung tinggi atas Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan Pemenuhan HAM (P5 HAM), karena setiap orang memiliki kedudukan, hak, dan kesempatan yang sama dalam setiap hal,” demikian dilansir ham.go.id.
Logo Hari HAM Sedunia

Logo Hari HAM Sedunia tahun ini berupa lingkaran biru yang berbentuk tangan dengan lima jari yang melambangkan Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan, dan Pemenuhan HAM (P5 HAM). P5 HAM menggambarkan tanggung jawab negara terhadap HAM, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Angka 72 menunjukkan tahun peringatan Hari HAM Sedunia pada tahun 2020. Penggunaan warna biru pada logo mengacu pada warna dasar logo Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebagaimana Pemerintah Indonesia turut serta dalam berbagai program, khususnya terkait Pemajuan HAM.
Latar belakang warna merah mengandung tiga makna. Pertama, gambar orang dalam latar yang merupakan representasi dari kegiatan/pertemuan yang lebih banyak dilakukan secara virtual akibat pandemi Covid-19. Kedua, titik-titik dalam latar melambangkan digitalisasi pada Revolusi Industri 4.0. yang memanfaatkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber untuk efektivitas dan efisiensi kerja.
Ketiga, Recover Better – Stand Up For Human Rights merupakan tema internasional dari Hari HAM Sedunia tahun 2020 ini, mengingat pandemi Covid-19 yang tengah di hadapi oleh seluruh negeri (dunia) sehingga upaya pemulihan adalah lebih baik dari segala sisi kehidupan, dan memastikan tetap terlaksananya HAM dalam penanganan pandemik.
Solidaritas Global
Masa di tengah pemulihan pandemik ini banyak dampak yang dirasakan oleh seluruh dunia. Bermula dari krisis kesehatan kini telah menjadi krisis multidimensi, krisis diskriminasi dan kondisi secara global yang semakin memperburuk.
Hari HAM adalah kesempatan untuk menegaskan kembali pentingnya Hak Asasi Manusia, yaitu melalui solidaritas global, kepedulian antar sesama, serta rasa kemanusiaan yang dapat memulihkan kondisi global saat ini.
Mari kita bangun pemulihan itu mulai dari lingkungan terkecil kita. Rumah, lingkungan, dan kantor dengan saling menjaga dan menjalankan protokol kesehatan secara sunguh-sungguh. (Gie)