Sebagai upaya untuk mengurai beban masyarakat akibat pandemic Covid 19 yang dihadapai dunia dan Indonesia, Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) melakukan Aksi Sosial dengan membentuk TIMNAS Gerakan Kasih PGLII PEDULI PANDEMI COVID-19. Gerakan Kasih PGLII yang pimpin oleh Deddy Madong, SH., MA., dan Robby Repi SH memberi bantuan Sembako, masker dan sanitaizer yang diterima oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Hukum dan Kerjasama (WRKK), Lolom Hutabarat, ST, MT, dan WRKSA, Dr. M.L. Denny Tewu, S.E., M.M, di ruang rapat Rektorat UKI, Jakarta (27/4). Bantuan ini ditujukan bagi mahasiswa UKI yang tinggal asrama Yap Thiam Hien UKI.
Pada kesempatan ini diberikan juga perlengkapan APD untuk mendukung Rumah Sakit UKI dalam menangani pasien positif Corona. Bantuan diterima oleh perwakilan dari RS UKI, dr. Desi Ria Simanjuntak, S.K.M. Dijelaskan oleh dr. Desi bahwa RS UKI saat ini juga menangani 50 pasien Corona dan melakukan pengawasan terhadap 49 ODP.
Sekretaris Ùmum PGLII Pdt. Tommy Lèngkong MTh, mengatakan kepedulian tersebut merupakan bentuk nyata bahwa PGLII sebagai mitra UKI dan upaya mendukung pemerintah dalam mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara. “PGLII sebagai lembaga Gereja Aras Nasional sejak berdirinya telah menegaskan tujuannya yang antara lain bermitra dengan pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Kebersamaan dengan pemerintah bukan hal yang baru tetapi senantiasa dibaharui sesuai perkembangan terkini dan dalam hal ini menghadapi Pandemi Covid-19”
Deddy A.Madong menjelaskan bahwa bantuan ini dikumpulkan dari 93 anggota sinode gereja dan 65 lembaga. “Bantuan diberikan untuk asrama mahasiswa UKI berupa 100 paket sembako dan beras. Kami salurkan 100 unit APD dan peralatan medis untuk mendeteksi Covid-1 ke Rumah Sakit UKI. Kami masih akan tetap menyalurkan bantuan karena kepedulian kami sebagai komponen bangsa dan mengikuti anjuran Presiden RI agar kita menularkan kebaikan dan gotong royong sesama anak bangsa, semoga apa yang dilakukan PGLII menjadi gaya hidup gereja Tuhan dan umat Kristen di Indonesia.”
Wakil Rektor UKI, Lolom Hutabarat, ST, MT, mengatakan bahwa bantuan sudah beberapa kali diterima oleh UKI, di antaranya dari alumni di setiap fakultas, dosen dan simpatisan, serta Kemensos melalui GKI Kebayoran Baru. “Mahasiswa di asrama UKI merupakan penerima beasiswa. Bantuan tentu sangat mendukung mahasiswa asrama yang berjumlah 192 orang yang berasal dari Nias, NTT, Kalimantan, Mentawai,dan sejumlah daerah lainnya. Selama PSBB seluruh mahasiswa tidak kami perbolehkan untuk keluar dari lingkungan asrama agar tidak terpapar Covid 19.”
PGLII yang mendukung langkah pemerintah dalam menghadapi Covid-19, antara lain menyerukan agar umat Kristen mematuhi anjuran dari Pemerintah dalam menghadapi Covid 19. Bukan itu saja, dalam berbagai kesempatan dan dalam perayaan Paskah, PGLII kembali dalam surat penggembalaannya menyerukan gereja-gereja untuk beribadah di rumah dan membuka gereja gereja dan aset gereja dipakai Pemerintah sebagai tempat menampung pasien pandemi covid19.
PGLII memberikan berupa kurang lebih 15.000 masker dan 1600 liter sanitizer sudah disalurkan ke sejumlah komunitas di seluruh Indonesia antara lain Pondok Pesantren-Pondok Pesantren, Asrama asrama Mahasiswa dan masyarakat. Bahkan bantuan sembako dan beras sebanyak 650 kg, 1000 makanan siap saji dibagikan kepada beberapa asrama mahasiswa di Jabodetabek, termasuk asrama mahasiswa Papua. Sebagai contoh mahasiswa Papua yang hendak magang batal karena Covid-19 dan terkendala kembali karena dikarantina. (Gro)