PGI Ungkap Fakta Pembakaran Gereja Toraja Mamasa

PGI Ungkap Fakta Pembakaran Gereja Toraja Mamasa

INSPIRASI-ID, Jakarta – Kasus pembakaran gedung gereja milik Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Batang Uru Timur, Mamasa, Sulawesi Barat (26/6/2021) cukup menghebohkan dunia maya. Apa kata PGI?

Media sosial diramaikan dengan berbagai komentar “netizen yang mahabenar” atas pembakaran gereja tersebut. Banyak yang mengaitkan dengan masalah intoleransi dan mempertanyakan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) serta lembaga-lembaga peduli HAM yang seolah bungkam, tidak bersuara atas “ketidakadilan” dimaksud.  

Humas PGI Philip Situmorang menyayangkan komentar dari banyak pengguna media sosial yang meyakini bahwa kejadian tersebut bagian dari masalah intoleransi. Terlebih setelah beberapa aktivis media sosial yang semakin menggiring isu ini sebagai masalah intoleransi.

PGI menampik tudingan bahwa lembaga aras gereja ini diam. “Sejak informasi kejadian pembakaran ini diterima oleh PGI, kami telah mencari informasi mengenai fakta sesungguhnya. Sebagaimana yang diberitakan oleh beberapa media daring dan informasi di lapangan, bahwa pembakaran gereja ini dilakukan oleh warga gereja itu sendiri– yang memiliki gangguan kejiwaan,” ujar Philip.

Philip menegaskan bahwa pihak kepolisian setempat telah memproses kasus ini sesuai dengan prosedur yang berlaku dan tidak menemukan bukti-bukti yang menunjuk pada keterlibatan pihak lain dan bermotif intoleransi. “Pimpinan GTM turut membenarkan informasi yang diperoleh PGI tersebut,” tambhanya.

Cerdas Bermedia Sosial

Berkenaan dengan hal tersebut, PGI secara khusus meminta warga gereja untuk tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang menggunakan informasi tidak otentik untuk kepentingan tertentu. “PGI beserta mitra-mitra strategisnya tidak berkurang komitmen untuk berpihak pada keadilan dan perdamaian serta mewujudkan keutuhan ciptaan-Nya di rumah bersama ini. Karena demikianlah yang diamanatkan oleh gereja-gereja anggota PGI (91 sinode) dalam setiap persidangannya,” tegasnya.

Lebih lanjut, PGI mengajak umat untuk bersama-sama turut meningkatkan literasi cerdas bermedia sosial dalam masyarakat, serta membangun budaya kritis-prinsipil, konstruktif-realitis sebagai warga bangsa dan gereja.

Selain itu, PGI juga meyerukan untuk terus mengejar hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun (lih. Roma 14:19) sebagai anggota tubuh Kristus demi semakin dimuliakannya nama Tuhan. (Gie)

Join the discussion

Instagram has returned empty data. Please authorize your Instagram account in the plugin settings .

Menu

Instagram

Instagram has returned empty data. Please authorize your Instagram account in the plugin settings .

Please note

This is a widgetized sidebar area and you can place any widget here, as you would with the classic WordPress sidebar.