PGI & YAKES CIKINI Tanda Tangani BOT dengan PRIMAYA, Bagaimana Masa Depan RG PGI Cikini?

PGI & YAKES CIKINI Tanda Tangani BOT dengan PRIMAYA, Bagaimana Masa Depan RG PGI Cikini?

Rumah Sakit (RS) PGI Cikini kini dikelola oleh Primaya melalui kerja sama Build Operate Transfer (BOT). Bagaimana masa depan rumah sakit yang telah berusia 123 tahun ini?

INSPIRASI-ID, Jakarta – Rumah Sakit PGI Cikini merupakan salah satu rumah sakit swasta tertua di Indonesia, didirikan pada tahun 1898. Menempati lokasi di Jl. Raden Saleh No 40, Jakarta, bangunan bergaya Gothic – Moors ini sebelumnya dimiliki oleh Raden Saleh, pelukis naturalis yang tersohor.

Sejak tahun 2017 hingga 2019, RS PGI Cikini disebutkan mengatasi kesulitan keuangan dengan kerugian secara akumulatif sebesar lebih kurang Rp77 miliar. Utang RS PGI Cikini per Desember 2020 sebanyak Rp 52 miliar. Sementara itu, kewajiban dana pensiun sejumlah Rp 58 miliar, sehingga total tanggungannya Rp 110 miliar. Permasalahan yang dihadapi RS PGI Cikini tersebut telah disampaikan oleh MPH-PGI dalam Sidang Raya Tahun 2019 di Waingapu. Sidang Raya mengamanatkan untuk dilakukan pengembangan RS PGI Cikini dengan mengundang investor dengan mekanisme Build Operate Transfer (BOT). Demikian dilansir media resmi pgi.or.id.

Untuk itu, MPH–PGI telah membentuk Tim Negosiasi yang terdiri dari Ir. Chris Kanter (Ketua), Constant Ponggawa, S.H., Sheila Salomo, S.H., Prof. Dr. Miranda Gultom, Agus Dharma, dan Lim Kwang Tak dengan tugas mewakili PGI untuk proses negosiasi dengan pihak investor. Setelah melakukan berbagai kajian, percakapan dan rapat koordinasi dengan Tim Negosiasi dan ketiga Organ YAKES CIKINI, MPH-PGI memutuskan menempuh kerja sama BOT dan telah menyampaikannya pada Sidang MPL-PGI pada Januari 2021.

PRIMAYA Terpilih

Setelah melalui proses penjaringan investor dan negosiasi yang panjang, akhirnya Tim Negosiator yang dibentuk PGI mengusulkan PRIMAYA untuk bekerja sama dengan PGI dan YAKES CIKINI.

Menurut PGI, hal yang menggembirakan dalam kerja sama tersebut adalah kesediaan PRIMAYA untuk tidak mensyaratkan adanya jaminan berupa tanah milik PGI sehingga tidak ada peralihan kepemilikan sama sekali, serta PGI bisa menempatkan perwakilannya sebagai komisaris utama dan salah satu direksi pada perseroan yang akan mengelola RS PGI Cikini. Hal ini diyakini sebagai sesuatu yang sangat berbeda dengan kerja sama BOT pada umumnya. Sejauh ini PRIMAYA sudah berpengalaman dalam pengelolaan rumah sakit dengan membuka dan mengelola beberapa rumah sakit modern.

Seluruh proses ini sudah dipercakapkan oleh para pimpinan gereja melalui persidangan-persidangan Oikumenis dalam lingkup PGI dan telah mendapatkan penetapan dari Sidang MPH-PGI, Sidang MPL-PGI maupun Sidang Raya PGI.

Tanda Tangan BOT

Isu mengenai BOT ini cukup menghebohkan lini massa, khususnya di lingkup umat kristiani. Berbagai komentar bahkan kecaman terlontar. Agaknya, banyak pemimpin gereja anggota PGI yang merasa diabaikan dan tidak dilibatkan.

Sementara hiruk pikuk masih berlanjut, telah dilakukan penandatangan kerja sama antara Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Yayasan Kesehatan PGI CIKINI (YAKES CIKINI) dan PT. Famon Awal Bros Sedaya (PRIMAYA) pada Jumat, 25 Juni 2021 di Grha Oikoumene PGI, Jalan Salemba 10, Jakarta.

RS PGI Cikini yang dimiliki oleh PGI berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 5,5 hektar berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) atas nama Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia. Untuk mengelola RS PGI CIKINI, PGI mendirikan YAKES CIKINI. Yayasan ini juga mengelola Akademi Perawat (AKPER) CIKINI.

Dalam laman pgi.or.id disebutkan beberapa kondisi yang tengah dihadapi selain masalah deficit keuangan. Seperti kondisi bangunan yang sudah tua dan memerlukan bangunan baru, fasilitas kesehatan serta alat kesehatan yang sudah jauh tertinggal dengan rumah sakit lain, bahkan sebagian sudah tidak berfungsi. Selain itu, juga berkurangnya jumlah pasien rawat inap (BOR) serta pasien rawat jalan, sementara jumlah utang terus membengkak.

Modernisasi

Lebih lanjut, PGI menegaskan bahwa kerja sama BOT ini adalah dalam rangka meningkatkan dan memodernisasi RS PGI  Cikini, baik dalam bentuk fisik bangunan maupun dalam bentuk pelayanan modern, tanpa terjadi pengalihan kepemilikan tanah dan RS PGI Cikini dalam bentuk langsung ataupun tidak langsung. Investor hanya menyewa dan mengelola 1 Ha tanah untuk jangka waktu 30 tahun dan akan membangun di atasnya bangunan rumah sakit seluas 14.000 M2 dan bangunan parkir 4.000 meter. Sementara itu, sisa tanah seluas kurang lebih 4,5 Ha akan tetap dikelola oleh PGI dan YAKES PGI untuk menunjang dijalankannya visi dan misi PGI dan YAKES PGI. Investor tidak dibolehkan mengagunkan bangunan dan tanah sewaan.

Atas penyewaan dan pengelolaan rumah sakit tersebut investor memberikan kompensasi yang pasti kepada PGI dan YAKES PGI, dan setelah penandatanganan (selambat lambatnya 3 bulan) akan langsung dilakukan perbaikan-perbaikan ruangan yang penting. Tanah sewaan dan bangunan akan dialihkan kembali penguasaannya ke PGI setelah 30 tahun. Dalam pengelolaan ini PGI akan menempatkan Komisaris Utama dan satu Direksi dalam PT yang mengelola RUMAH SAKIT selama BOT tersebut.

Ditegaskan bahwa dengan ikut sertanya perwakilan PGI pada posisi Komisaris Utama dan Direksi, secara langsung PGI ikut mengawasi dan mengendalikan jalannya RS PGI Cikini. Dengan demikian, tidak ada pengalihan tanah maupun kepemilikan RS PGI Cikini ke pihak investor, baik secara langsung ataupun tidak langsung. RS PGI Cikini secara hukum tetap dan akan tetap menjadi milik PGI.

Tujuan utama kerja sama BOT ini adalah untuk menjamin YAKES CIKINI tidak lagi menanggung kerugian, dapat melunasi utang-utang, dapat membayar gaji karyawan, uang pensiun, jasa medik dan kewajiban lain sebagaimana mestinya. Sebaliknya, dengan kerja sama BOT ini, ada jaminan dan kepastian memperoleh dana rutin yang dapat dikembangkan untuk mengimplementasikan visi dan misi PGI dan YAKES PGI.

Selain itu, RS PGI Cikini akan mempunyai gedung rumah sakit modern yang baru dilengkapi dengan alat kesehatan serta fasilitas kesehatan yang modern untuk menambah daya saing. Melalui kerja sama ini diharapkan RS PGI Cikini tetap eksis kini dan di masa depan dengan tidak menghilangkan fungsi sosial rumah sakit berdasarkan panggilan historisnya. Kader-kader muda RS PGI Cikini yang mumpuni berpeluang mengembangkan diri sebagai spesialis andal bukan hanya di RS PGI Cikini, tapi juga dalam network investor.

Pada pihak lain, PGI dan YAKES CIKINI akan mengembangkan area seluas 4,5 Ha lainnya, tanpa mengalihkan kepemilikan atas tanah, dengan melakukan upaya-upaya kerja sama yang saling menguntungkan demi menunjang visi dan misi serta pelayanan PGI di lingkungan gereja-gereja anggotanya, umat kristiani pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

YAKES CIKINI juga akan mengembangkan AKPER CIKINI agar bisa terus eksis dan menghasilkan tenaga perawatan yang andal. PGI berharap upaya ini dapat menjadi berkat bagi Gereja, masyarakat, dan bangsa. (G13)

Join the discussion

Instagram has returned empty data. Please authorize your Instagram account in the plugin settings .

Menu

Instagram

Instagram has returned empty data. Please authorize your Instagram account in the plugin settings .

Please note

This is a widgetized sidebar area and you can place any widget here, as you would with the classic WordPress sidebar.