Wahana Visi Indonesia Luncurkan Run for The East untuk Wujudkan Kampung Literasi di Papua

Wahana Visi Indonesia Luncurkan Run for The East untuk Wujudkan Kampung Literasi di Papua

INSPIRASI-ID, Jakarta – Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai organisasi fokus anak meluncurkan kampanye Run for The East (R4TE) yang berlangsung sejak Mei hingga September 2024. Peluncuran ini dihadiri Marthen S. Sambo, Education Manager WVI, Franky Banfatin, Head of Social Impact & Sustainability WVI, serta duta kampanye Rino Soedarjo dan Robert Sihombing, berlangsung di Jakarta (16/5).

Kampanye Run for The East (R4TE) ini bertujuan untuk menghadirkan Kampung Literasi bagi anak-anak di area terjauh dan tertinggal di pulau Papua, yaitu Asmat dan Wamena. Run for The East akan diikuti setidaknya enam perusahaan yang berdonasi dengan cara berlari sejauh minimal 5KM didampingi komunitas pelari serta duta kampanye Run for The East.

Papua: Angka Literasi Terendah

Literasi masih jadi isu utama bagi anak-anak di Papua. Tahun 2023 WVI mengumpulkan data di Jayapura, Biak, dan Jayawijaya. Dari 2119 murid kelas 3 di 171 SD, ditemukan bahwa 58% siswa membaca dengan pemahaman, 12% pembaca pemula, dan 30% bukan pembaca atau belum bisa membaca. Data ini tidak jauh berbeda dengan data yang didapatkan dari Asmat dan Wamena. Secara umum, pulau Papua adalah wilayah dengan angka literasi paling rendah se-Indonesia.

Marthen S. Sambo, Education Manager WVI menjelaskan, “Kendala utamanya ada di akses dan keterbatasan guru menguasai literasi. Masih ada guru belum lancar membaca dan belum mampu mengajarkan literasi secara komprehensif. Fasilitas pendukung juga sangat minim, seperti buku cerita, bahan ajar kontekstual, dan tempat mengajar yang literat serta kondusif. Budaya tutur di masyarakat Papua pada umumnya yang telah turun-temurun menjadi lebih kuat dibanding budaya membaca atau tulis.”

Marthen menambahkan, rata-rata siswa kelas 3 SD di Papua baru bisa membaca 31 kata per menit, seharusnya 60-80 kata per menit. Dari 5 Area Program WVI di Papua, anak-anak di Asmat memiliki keterampilan ‘membaca dengan pemahaman’ terendah, yakni hanya sekitar 11%. Untuk daerah Asmat, rata-rata siswa kelas 3 SD hanya bisa membaca 5 kata per menit. Sedangkan permasalahan di Wamena lebih kepada kegiatan belajar mengajar di sekolah yang sering ditiadakan karena isu konflik sosial.

Franky Banfatin, Head of Social Impact & Sustainability WVI menyatakan bahwa Run for The East adalah bagian dari Childhood Hope yang diluncurkan tahun lalu. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak pada isu pendidikan dasar di wilayah terjauh dan tertinggal. “Kami mengajak mitra dan masyarakat menjadi Pewujud Harapan dengan berlari bersama mengkampanyekan isu pendidikan, sekaligus berkontribusi dalam penyediaan fasilitas dan akses pendidikan melalui Kampung Literasi, kali ini terkhusus di Wamena dan Asmat,” kata Franky.

Berdasarkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam tiga tahun terakhir, Papua merupakan wilayah dengan angka terendah di Indonesia. IPM menunjukkan tiga hal: umur sehat, pengetahuan, dan taraf hidup dasar (BPS 2023). Salah satu faktor angka di Papua rendah karena terkait pengetahuan, dan semua indikator dalam IPM saling berkaitan. R4TE merepresentasikan tujuan WVI untuk bersama-sama pemerintah, masyarakat, social influencers, komunitas lari, dan swasta dalam peningkatan literasi Papua dengan aksi penggalangan dana.

Semua dana yang terkumpul dari Run for The East ini akan dialokasikan untuk mendukung Kampung Literasi Papua dalam bentuk penyediaan fasilitas rumah baca, penyediaan media pembelajaran kontekstual, dan peningkatan kapasitas masyarakat (guru, orang tua, dan pengasuh) untuk mendukung kegiatan literasi anak. Korporasi yang telah menyatakan dukungannya dalam kampanye ini adalah PT Xiaomi Technology Indonesia dan PT Pancious Tirta Jaya.

Donasi Lari & Dmpet Digital

Duta kampanye Rino Soedarjo dan Robert Sihombing yang keduanya adalah entrepreneur serta aktif berolahraga lari, mendukung R4TE karena mereka yakin akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan anak-anak Papua. Duta kampanye lainnya adalah aktor Ganindra Bimo dan Chicco Jerikho, yang memberikan dukungannya sebagai bentuk solidaritas dan kesadaran sosial akan kondisi nyata pendidikan di Papua. Mereka mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam meningkatkan literasi anak-anak di Papua melalui aksi nyata ini.

Selain akan berlari bersama perusahaan yang mendukung Run for The East, para duta kampanye juga membuka dompet digital dimana masyarakat umum dapat berdonasi langsung. Semua pihak yang mendukung kampanye ini percaya bahwa pemahaman literasi yang baik adalah pondasi penting dalam pendidikan. Pendidikan yang baik dan layak adalah kunci untuk masa depan yang lebih berkualitas bagi anak-anak dan masyarakat Papua.

Run for The East sebagai bagian Childhood Hope difokuskan untuk mendukung dan menjangkau sekitar 1.680 anak dan 4.797 orang dewasa di tempat-tempat terjauh dan tertinggal. Saat ini, WVI menyasar 2 lokasi yang paling membutuhkan, yaitu di Asmat dan Wamena. Tidak menutup kemungkinan ke depannya WVI akan menyasar daerah rentan lainnya di Indonesia. Lebih lanjut mengenai Run for The East dan Childhood Hope dapat diketahui publik melalui wahanavisi.org/childhope. (Gie)

Join the discussion

Instagram has returned empty data. Please authorize your Instagram account in the plugin settings .

Menu

Instagram

Instagram has returned empty data. Please authorize your Instagram account in the plugin settings .

Please note

This is a widgetized sidebar area and you can place any widget here, as you would with the classic WordPress sidebar.