INSPIRASI-ID,Jakarta – Sebuah tonggak sejarah kembali ditorehkan oleh Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus Corp. Untuk memberikan redefinisi entrepreneurial marketing yang inovatif dan tajam, Hermawan menerbitkan buku kesebelas berjudul Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism to Creativity, Leadership, and Sustainability. Buku ini merupakan hasil dari karya tulis bersama pakar pemasaran dunia Profesor Philip Kotler, Profesor Hooi Den Huan selaku Associate Professor of Marketing di Nanyang Business School, dan Jacky Mussry selaku Deputy Chairman dan CEO MarkPlus, Inc.
Buku ini diharapkan dapat mendobrak stagnasi pendekatan marketing konvensional dengan keterikatan konektivitas digital dari para konsumen dan perusahaan yang mengakibatkan efikasi pendekatan marketing konvensional menjadi semakin lemah. Oleh karenanya, buku ini akan membuka kesempatan baru dalam dunia bisnis untuk mengadopsi pendekatan entrepreneurial marketing yang lebih kuat guna memastikan kesuksesan suatu perusahaan di masa depan.
Pendekatan entrepreneurial marketing generasi terbaru ini mengintegrasikan dikotomi dalam organisasi suatu perusahaan yang koheren. Dalam konteks ini, Jacky Mussry menjelaskan pendekatan holistik dengan peran yang sangat penting dalam bagian operation. Hal ini dikemas dalam satu model, yaitu Omnihouse model yang memadukan kedua simbol mistik budaya Indonesia yaitu Punokawan dan Pandawa.
“Buku Entrepreneurial Marketing akan menjawab kondisi yang dinamis dari tahun-tahun belakangan ini, dimana sebuah perusahaan harus menkonvergensikan kapabilitas entrepreneurship dan professionalism untuk menjawab fenomena marketing blind spot yang sudah banyak terjadi namun tidak disadari, seperti tidak adanya integrasi antara technology dan humanity,” ujar Jacky Mussry selaku Direktur Utama MarkPlus Corp.
SpiritIndonesia
Landasan dari model Omnihouse terdiri dari dua klaster, yakni entrepreneurial dan professionalism. Klaster entrepreneurial terdiri dari unsur Creativity, Innovation, Entrepreneurship, dan Leadership (CI-EL) yang merupakan simbol dari Punokawan, yaitu Bagong, Petruk, Gareng, dan Semar. Sedangkan klaster professionalism terdiri dari unsur Productivity, Improvement,
Professionalism, dan Management (PI-PM), yang merupakan simbol dari Pandawa, yaitu Nakula-Sadewa, Arjuna, Bhima, dan Yudhisthira. Dalam konteks ini, CI-EL dianggap sebagai jawaban bagi pelaku bisnis, pejabat pemerintah, aktivis sosial, dan para pemimpin organisasi agar tidak gamang ketika beradaptasi di lingkungan yang dinamis.
“Representasi CI-EL dan PI-PM masing-masing terdapat dalam Punokawan dan Pandawa. Dalam Punokawan, Bagong adalah representasi Creativity, Petruk sebagai Innovation, Gareng sebagai Entrepreneurship, dan Semar sebagai Leadership. Disamping itu, dalam Pandawa masing-masing tokoh seperti Nakula-Sadewa adalah representasi Productivity, Arjuna sebagai Improvement, Bhima sebagai Professionalism, serta Yudhistira sebagai Management,” terang Hermawan.
Saat pre-launching buku Entrepreneurial Marketing di MarkPlus Corp Jakarta, Hermawan menjelaskan harapannya membawa simbol mistik dari Indonesia. “Ini pertama kalinya setelah 25 tahun saya menulis buku bersama Professor Philip Kotler, dan mendapatkan kesempatan besar mengenalkan simbol budaya Indonesia, yaitu Punokawan dan Pandawa sebagai kapabilitas baru yang berada di appendix buku Entrepreneurial Marketing. Melalui official international launch yang akan saya adakan di Jenewa, Swiss, saya mengharapkan hal ini merupakan bentuk dari spirit Indonesia agar dapat dibawa ke dunia dan menjadi contoh dalam memperjuangkan semangat Asia,” ujarnya.
Untuk meresmikan peluncuran buku Entrepreneurial Marketing tersebut, Hermawan Kartajaya bekerja sama dengan Perutusan Tetap Republik Indonesia di Jenewa (PTRI Jenewa) menggelar Official International Launch pada 20 Maret 2023 di World Intellectual Property Organization (WIPO), Jenewa, Swiss. Hal ini menjadi momen besar bagi dunia pemasaran dengan buku yang diharapkan mendobrak stagnasi pendekatan pemasaran konvensional yang kerap tidak mumpuni lagi dalam era konektivitas digital dengan perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat.
Dalam peluncuruan Official International Launch ini, H.E. Febrian A. Ruddyard, Permanent Representative of the Republic of Indonesia to the United Nations, the World Trade Organization, dan organisasi internasional lainnya turut mendukung dan hadir dalam debut buku Entrepreneurial Marketing ini. Dalam percakapannya, Febrian mengapresiasi buku Entrepreneurial Marketing bukan hanya konsep, tetapi buku Entrepreneurial Marketing kian menarik perhatian karena membawa local wisdom.
“Bukan hanya ide dan konsep marketing yang menarik dari buku ini tetapi diangkatnya local wisdom di dalamnya ke dunia internasional. Konsep CI-EL ini mengantar dan menjadi bahan bakar dari kekayaan intelektual yang dikerjakan oleh WIPO,” ujar Febrian.
Lebih lanjut Febrian mengatakan, “Ketika kami masukkan elemen kreativitas, inovasi, dan entrepreneurial, kami memberikan semacam avenue untuk monetisasi persoalan HAKI. Elemen ini pun kami rangkum dan sejalan dengan positioning WIPO sebagai organisasi internasional yang bertanggung jawab dalam hal Hak Kekayan Intelektual untuk lebih bisa down to earth.” (Gie)